Monday, 28 April 2014

Papa Super

Di sebuah pinggiran kota surabaya tinggallah sepasang suami istri bernama pak Heru dan Ismi. Pak heru bekerja sebagai penjual bakso di sebuah pasar kecil di pinggiran kota. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari - hari. Ibu Ismi sedang hamil. pak heru berangan angan mempunyai anak yang pintar dan bisa merubah keadaan keluarga.

Saat Denova lahir di tengah tengah keluarga, Pak Heru sangat senang dan berjanji kepada dirinya sendiri akan melakukan apapun untuk dapat menyekolahkan denova di tempat yang terbaik. Denova terlahir sebagai anak yang rajin dan pintar, Denova mendapat beasiswa dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di sekolah yang terbaik dan mahal.

Saat denova kelas 5 SD temannya yang bernama Angelica mengundangnya ke pesta ulang tahun. Denova kagum dengan pesta ulang tahunnya temannya itu. Setibanya dirumah, denova bilang ke papanya
"Pa, sebentar lagi kan denova ulang tahun. aku minta dirayain sama kaya ulang tahunnya temenku ya pa.."
"Denova, kamu ikut ulang tahun teman temanmu saja, kan sudah senang. jadi ulang tahunmu tidak usah dirayakan."
"yah.... papa"
Semenjak itu denova tidak pernah lagi meminta papanya untuk merayakan ulang tahunnya dengan pesta. setiap kali ulang tahun denova hanya berkumpul dan merayakannya dengan makan bersama keluarga kecilnya.

saat denova berusia 17 tahun papanya menawarkan pada denova pesta ulang tahun. denova sangat senang dan mengiyakan tawaran papa. seketika denova mengundang teman-teman dan guru-guru di sekolahnya, singkat cerita ulang tahun itu pun tiba, 18 November 2011. rumah kecil denova mendadak penuh sesak dengan kehadiran para undangan. lalu salah seorang teman denova bertanya
"denova papamu ngasih hadiah ulang tahun apa?"
"entahlah, ulang tahunku di rayakan saja sudah senang" denova menjawab dengan tersenyum
"oh begitu. eh sebenar lagi kan kita lulus, kamu mau lanjut kuliah dimana? aku mau lanjut kuliah ke amerika loh."
"oh amerika, aku di australia." saut teman lainnya
"aku.. ehmm.. gatau. mungkin di sini aja" jawab denova dengan sedikit murung
"denova.. denova.. waktunya tiup lilin dan potong kue nak.." teriak papa
"iya pa.." jawab denova

seperti biasa, sebelum tiup lilin semua orang melakukan make a wish. denova pun berdoa dalam hati.
"ya TUHAN aku juga mau melanjutkan kuliah di luar negeri, aku mau seperti teman-teman ya TUHAN."
denova membuka mata dan meniup lilinnya. suara tepuk tangan terdengar dari seisi ruangan
"potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya.." teriak teman teman denova.
denova pun memotong kue. kue pertamanya di berikan kepada mama. sebenarnya kue itu mau di berikan kepada papa tapi karena denova teringat kalau selama ini ulang tahunnya tak pernah di rayakan oleh papa, hatinya masih sakit karena mengapa baru sekarang di rayakan ulang tahunnya. potongan kue ke dua baru dikasih kepada papa.
ini pa buat papa.. kata denova
papa pun langsung memeluk denova sambil berkata
"terimakasih nak, papa punya hadiah buat kamu"
"apa pa?" tanya denova
"ini.. " ayah mengulurkan kotak kado ke denova. "buka dong.." lanjut papa
"enggak pa nanti saja di kamar" kata denova sambil menggelengkan kepala
"gapapa buka aja."
denova pun membuka kado dari papa. ternyata isinya buku tabungan.
"apa ini pa?"
itu buku tabungan buat kamu, selama ini papa nabung buat kamu supaya kamu bisa dapat pendidikan yang terbaik, uang di tabungan itu cukup untuk kamu bisa kuliah di luar negeri. papa minta maaf selama ini papa tidak pernah merayakan ulang tahunmu. papa minta maaf kalau selama ini papa punya salah.
"terimakasih pa" denova memeluk papa sambil menangis

doa denova yang baru saja terucap dan belum sempat berlalu kini menjadi kenyataan, seperti inilah tekad ayah untuk anaknya. Denova menyesal pernah membenci papa. karena tak pernah sedikitpun ada niat papa untuk mengecewakannya. Setiap orang tua pasti menangis dan hatinya teriris kalau permintaan anaknya tak kesampaian. tapi bagaimanapun merekalah yang akan rela berkorban apapun untuk kebaikanmu dan kebahagiaanmu kelak.


thanks pa
denova

No comments:

Post a Comment